Mahasiswaku
Hari ini terik panas matahari
Menyengat kulit coklatku
Mendengar ribuan mahasiswa
Terlihat resah dan bimbang diemperan ruangan
Aku sering bertanya: " Mengapa tuan resah dan bimbang? "
Ia Menjawab : " Demi Nilai! Kuperjuangkan Jiwaku! "
Aku bertanya lagi : " Demi apa kau memperjuangkan nilai? "
Ia Menjawab : " Demi orang tua "
Demi Masa Depan yang lebih indah
Demi masa depan anak
Yang Cemerlang.
Kualihkan pandangaku.
Kulihat puluhan daun terhempas
Diterpa angin ribut
Merubah semua keadaan
Aku bertanya:
Mengapa beribu-ribu mahasiswa memasuki Universitas
Namun tidak ada kesejahteraan nampak
Aku bertanya:
Mengapa beribu-ribu mahasiswa memasuki Universitas
Namun kemiskinan semakin buruk keadaannya.
Kita bertanya-tanya:
Mengapa ribuan teknokrat ada di Negeri ini
Tapi tidak ada satupun kemajuan teknologi nampak
Kita bertanya-tanya:
Mengapa ribuan mahasiswa lulus setiap bulannya
Tapi tidak ada perubahan ekonomi disekeliling kita.
Sebentar lagi badai akan datang
Dan keresahanku akan hilang.
Tetapi pertanyaan-pertanyaanku ini tidak akan pernah hilang
Ia akan terus hidup!
Hidup diantara reruntuhan bangunan
Atau kebun salak
Pertanyaan-pertanyaanku tidak akan hilang!
Dan akan terus tumbuh dan berkembang.
Dan tentu saja akan terus bertanya:
Tujuan kuliah saudara untuk apa?
Sastra Josen2977
Seorang Penulis Yang Sedang Belajar Sastra
Kamis, 07 Januari 2016
Selasa, 24 November 2015
Kegelisahan di siang bolong
Kutatap mentari di siang hari
Meratapi orang berjalan melintasi
Lorong-lorong perpustakaan
Wajah-wajah mereka berbeda-beda
Terlihat sedih,
Bahagia,
Bahkan pemalu
Beberapa ada yang tersenyum gila
Yang lainnya kulihat serius
Seakan-akan ada permasalahan
Di tatapan matanya
Disisi lain kulihat mahasiwa lainnya
Sibuk dengan gadget dan laptopnya
Mengetik sesuatu
Tugas barangkali
Sedangkan aku disini,
Meratapi nasib,
Seakan-akan hilang,
Ditemani suara sunyi diemperan kursi
Terkadang aku bingung,
Merasa ada yang hilang,
Tetapi serasa tak bisa kudapatkan kembali.
Aku merasa hilang
Entah apa
Entah apa..
Meratapi orang berjalan melintasi
Lorong-lorong perpustakaan
Wajah-wajah mereka berbeda-beda
Terlihat sedih,
Bahagia,
Bahkan pemalu
Beberapa ada yang tersenyum gila
Yang lainnya kulihat serius
Seakan-akan ada permasalahan
Di tatapan matanya
Disisi lain kulihat mahasiwa lainnya
Sibuk dengan gadget dan laptopnya
Mengetik sesuatu
Tugas barangkali
Sedangkan aku disini,
Meratapi nasib,
Seakan-akan hilang,
Ditemani suara sunyi diemperan kursi
Terkadang aku bingung,
Merasa ada yang hilang,
Tetapi serasa tak bisa kudapatkan kembali.
Aku merasa hilang
Entah apa
Entah apa..
Langganan:
Komentar (Atom)